Popular Post

Posted by : Unknown Saturday, December 14, 2013



Praktikum ke     : 2                                            Hari Tanggal      : Rabu, 04 September  2013
Mata Kuliah       : Sosiologi Umum                      Ruangan           : CCR 2.16
                                                                                   
OMPU MONANG NAPITUPULU INGIN
SEDERHANAKAN BUDAYA BATAK
Arbain Rambey
Achmad Wahyu Wildan (F34130045)
Nama Asisten : Kasfy Allama (I34100107)
Ikhtisar Bacaan
            Medan seakan digemparkan dengan iklan yang mengajak agar masyarakat Batak Toba mengusir perusahaan yang merusak lingkungan Bona Pagosit. Pemasangan iklan itu adalah PARBATO/Partukongan Batak Toba, sebuah organisasi kesukuan yang berdiri pada Agustus 1997. Di indonesia, banyak masalah hanya bisa didekati secara etnis. Ini pendekatan yang paling individual dan paling kena untuk kondisi Indonesia yang memang multi-etnis. Ompu Monang memaparkan pentingnya tiap etnis untuk menggalang solidaritas kecil yang akhirnya berguna untuk Indonesia secara keseluruhan.
            Daniel Napitulu alias Ompu Monang, mengaku bahwa namanya yang sekarang diambil dari nama cucu pertamanya. Menurutnya, nama itu adalah cara orang Batak apabila sudah mempunyai cucu dan kehangatan keluarga nomor satu. Segi positifnya adalah rasa tanggung jawab pada pendidikan dan perawatan seorang anak bisa melebar sampai pamannya. Sedangkan segi negatifnya adalah penghamburan uang dan waktu. Dalam pesta Batak, yang bukan kerabat dekat harus menunggu sampai acara keluarga selesai sehingga hal itu termasuk pemborosan waktu dan uang karena setiap orang juga harus memberikan kain ulos kepada mempelai.
            Menurut Ompu Monang itu adalah pemborosan, karena setiap orang harus membeli ulos padahal nantinya kain ulos tersebut akan dijual kembali kepada orang lain dan orang lain itu akan memberikan lagi kepada orang yang menikah dan begitulah seterusnya. Masih ada pemborosan yang lain yaitu, pemberian nasehat dan pembangunan makam yang nilainya sampai ratusan juta. Untuk mengatasi hal itu, Ompu Monang memberikan contoh pada pernikahan anaknya. Di pesta itu dia membatasi orang yang memberikan kain ulos dan tidak ada acara pemberian nasehat. Hal itu dilakukan dengan harapan bisa menjadi pemutus penyelewengan adat boros itu karena menurutnya perbuatan nyata adalah nasehat terbaik.



Bacaan II

KEHIDUPAN SUKU DAYAK KENYAH
DAN MODANG DEWASA INI
INVENTARISASI SEBUAH PROSES KEMISKINAN
Franky Raden

Ikhtisar Bacaan
            Pemukiman suku Dayak Kenyah dan Mondang yang berada di wilayah kecamatan Ancalong. Daerah ini adalah derah yang terisolir. Saat itu mereka masih hidup dalam keutuhan kebudayaan dan sistem nilai yang asli. Banyak sektor yang menjadi persoalan pada suku Dayak Kenyah dan Mondang. Misalnya saja pada sektor keagamaan, setelah masuk misionaris Belanda yang membawa orang kristiani ke daerah ini, timbul konflik diantara mereka yang sudah memeluk agama baru dengan yang masih memeluk kepercayaan lama.
            Dalam sektor Ekonomi, banyak dari mereka yang berubah menjadi miskin akibat dari hal-hal baru yang belum terpenuhi. Selain sektor ekonomi, sektor kebudayaan dan kesenian pun ikut terdistorsi. Misalnya, Lamin yang merupakan manifestasi dari tata cara pemerintah dan susunan masyarakat serta merupakan titik sntral dari aktivitas kehidpan mereka dalam ruang penghayatan kebersamaan yang eksistensial, akhirnya tereduksi menjadi bangunan megah yang mati karena setiap keluarga saat ini sudah mempunyai rumah sendiri. Akibat dari proses desentralisasi ini, kesenian menjadi terpisah dari kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini akan berdampak buruk pada kebudayaan dan kehidupan mereka.

            Faktor terjahat yang menggoncagkan kehidupan masyarakat Dayak adalah munculnya penguasa hutan yang mendadak mengunci hutan untuk daerah perladangan yang menjadi sumber kehidupan mereka. Ini membuat mereka pontang-panting berusaha mencari alternatif hidup lain. Didalam berladang, lahir kebudayaan, kesenian, adat, sistem nilai, kepercayaan, sosialistis, kebersamaan dan lain-lain. Terciptanya kondisi ini tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah daerah. Tetapi, usaha dari pemrintah ini hanya menjebak mereka ke dalam masalah yang lebih rumit.






ANALISIS RAGAM KEBUDAYAAN
UNSUR
Wujud
Idiil
Aktivitas
Fisik
1. Bahasa
Kaidah berbahasa.
Suka berbicara ceplas-ceplos dan keras.
memanggil Daniel Napitulu dengan sebutan Ompu Monang.
2. Sistem Teknologi
Modernisasi masyarakat.
Cara pembuatan kain ulos.
Mesin pembuat kain ulos.
3. Sistem Ekonomi
Adat Batak Toba yang negatif.
Pemborosan uang saat acara pernikahan.
Kain ulos dan makam keluarga.
4. Organisasi Sosial
Organisasi PERBATO (Perungkoan Batak Toba).
Tanggung jawab terhadap perawatan anak dan melindungi orang-orang Batak Toba.
Anak Batak Toba jarang ada yang terlantar.
5.   Sistem Pengetahuan
Tempat Pendidikan ( sekolah dan perguruan tinggi ).
Menyekolahkan anak-anak mereka.
Orang Batak Toba tidak ada yang banyak di Indonesia.
6. Kesenian
Kekerabatan
Acara perkawinan Batak Toba yang memberikan mempelai kain ulos.
Pengulosan.
7. Sistem Religi




Analisis bacaan II
a.                   Integrasi kebudayaan                       :Pendatang baru yang dapat menguasai arus perekonomian suku Dayak.
b.                   Diversitas kebudayaan                     :Sebagian masyarakat suku Dayak yang tetap mempertahankan kepercayaannya dan tidak bersedia berpindah agama.



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Ksatria SMANSA - Achmad Wahyu Wildan - Powered by Blogger - Designed by Ahoeng -