- Back to Home »
- Laporan dan makalah »
- Tugas 8 Sosum
Posted by : Unknown
Saturday, December 14, 2013
Praktikum ke :
8 Hari Tanggal : Rabu, 20 Nopember 2013
Mata Kuliah :
Sosiologi Umum Ruangan : CCR 2.16
SISTEM STATUS DAN PELAPISAN
MASYARAKAT SISTEM STATUS YANG BERUBAH
Runtuhnya Sistem Status Kolonial dalam Abad Kedua Puluh
Oleh :W. F. Wertheim
dan
SITUASI SOSIAL DUA KOMUNITAS DESA DI SULAWESI SELATAN
Oleh : Mochtar Buchori dan Wildan Budiharga
Achmad
Wahyu Wildan F34130045
Nama
Asisten : Kasfy Allama (I34100107)
Ikhtisar Bacaan
Stratifikasi
sosial di Pulau Jawa maupun kepulauan lainnya selalu identik dengan uang. Uang
telah melakukan pendobrakan terhadap sistem yang lama sehingga kesejahteraan
materi menjadi ukuran utama dalam menentukan prestise dalam kemasyarakatan.
Semenjak tahun 1990 di Jawa semakin meningkat perbedaan profesi, bertambah meluasnya
ekonomi uang dan hubungan dengan barat memunculkan lapangan kerja baru sehingga
timbul kelompok baru yang naik sampai ke tingkat atas karena kemampuan teknis.
Berdasarkan hasil sensus terkesan bahwa orang Indonesia yang bekerja di bidang
perdagangan untuk kepentingan orang lain masih sedikit, mereka biasanya sebagai
pedagang bebas kecil. Selain itu pendidikan mempunyai pengaruh terhadap skala
tradisional prestise kemasyarakatan dan kewibawaan orang tua.
Pelapisan juga terjadi pada struktur
pendidikan masyarakat pertanian. Umumnya orang-orang mendapat pendidikan
pertanian cenderung mencari pekerjaan di kota-kota besar karena prestise yang
tinggi. Hal ini terjadi karena pada masyarakat Indonesia nilai tinggi diberikan
kepada pekerja yang bersifat intelek. Dengan demikian pendidikan telah
menciptakan sebuah kelas baru bagi kaum cendikiawan atau setengah cendikiawan
yang menduduki suatu kelas khusus dalam masyarakat sehingga mereka cenderung
menjadi lebih individualis. Keberadaan mereka di Indonesia mampu mendobrak
susunan kemasyarakatan Jawa dan pelapisan kolonial hal ini menjadikan sistem
kolonial rubuh.
Ketika dinding pembeda ras semakin
hilang ketegangan justrs semakin bertambah di kalangan masyarakat. Perbedaan
dapat dilihat terlihat sangat jelas dari segi pendapatan dan hingga saat ini
pendapatan tertinggi dimiliki orang Eropa dan terendah adalah orang Indonesia.
Walaupun diskriminasi hukum dan sosial telah banyak berkurang tetapi hal
tersebut masih membuat rasa sakit hati pada masyarakat Indonesia. Garis batas
sosial yang mulai mencair mengakibatkan timbulnya kelompok masyarakat yang
tidak puas terhadap status mereka dan ada persaingan dalam masyarakat karena
perbedaan sistem ekonomi. Timbulnya pelapisan sosial atau status sosial
mempengaruhi sistem nilai kemasyarakatan di Indonesia.
Ikhtisar Bacaan
Maricaya Selatan terdiri dari lima
golongan masyarakat yang menempati tiga lapisan pokok yaitu, pertama golongan
pejabat dan kelompok profesional di lapisan atas, kedua golongan alim ulama,
pegawai serta golongan pedagang lapisan menengah dan ketiga golongan buruh di
lapisan terbawah. Dalam masyarakat yang bersifat heterogen dan cukup
berlapis-lapis ini mulai terlihat adanya usaha-usaha untuk menciptakan iklim
sosial yang lebih cair. Hal ini terlihat dengan adanya usaha-usaha awal untuk
menembus dinding-dinding antar lapisan serta dinding-dinding antar golongan.
Dilihat dari segi ekonomi dalam masyarakat Maricaya Selatan terdapat tiga
lapisan masyarakat yaitu pertama, lapisan ekonomi mampu yang terdiri dari para
pejabat dan kelompok profesional lainnya. Kedua, lapisan ekonomi menengah: alim
ulama, pegawai, dan kelompok wirausaha lalu ketiga, lapisan ekonomi miskin yang
terdiri dari para buruh.
Kesempatan
pendidikan bagi anak-anak di masyarakat ini tersedia cukup luas dari tingkat TK
sampai dengan perguruan tinggi. Dari statistik pendidikan yang ada dewasa ini
diperkirakan mereka yang telah lulus SD 54% diantaranya meneruskan ke SMP. Dari
mereka yang tamat SMP 65% diantaranya melanjutkan ke SMA. Dari mereka yang
tamat SMA 20% saja diantaranya melanjutkan ke perguruan tinggi. Kesan umum yang
dapat ditarik bahwa masyarakat Maricaya Selatan tampak berusaha memanfaatkan
kesempatan pendidikan yang tersedia seoptimal mungkin.
Dalam
masyarakat Polewali terlihat ada tiga lapisan masyarakat yang tersusun pula,
yaitu pertama, lapisan atas diantaranya
para Ulama, pemangku adat dan pejabat. Kedua, lapisan menengah terdapat para
pedangan dan ketiga lapisan bawah yaitu para buruh. Kedudukan pemangku adat
dipegang oleh seorang Bugis, sedankan alim ulama ada ditangan orang Mandar dan
Toraja. Sedangkan dalam kelompok buruh terdapat orang Jawa, Makassar dan
Toraja. Dilihat dari sisi ekonomi masyaraka Polewali terbagi tiga lapisan pula.
Pertama, lapisan kaya diisi para pejabat lalu lapisan kedua yang jumlahnya
sekitar 55% diisi para pegawai dan sekitar 10% diisi oleh lapisan ketiga para
buruh. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah hal yang di junjung tinggi
oleh masyrakat Polewali
Analisis
Ikhtisar satu
·
Ukuran kekayaan
-
Uang merupakan
faktor dominan yang melakukan pendobrakan terhadap sistem asli yang lama
·
Ukuran ilmu
pengetahuan
-
Pendidikan telah
menciptakan suatu kelas baru kaum cendikiawan atau setengah yang menduduki
suatu posisi khusus dalam masyarakat.
-
Pendidikan telah
menciptakan seluruh kelas orang Indonesia yang mempunyai pendidikan barat
sampai ke tingkat tertentu.
Diferensiasi sosial (pembedaan): ras, keterampilan, dan
ekonomi uang
Ketidaksamaan sosial: pendidikan, kekayaan, dan
kehormatan.
Sifat Sistem Stratifikasi
yang tertuang di dalam artikel ini adalah terbuka
![]() |
![]() |
||
![pengusaha
cendikiawan](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![pejabat
pemerintah](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.gif)
![](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
![kolonial](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.gif)
![indo cina](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.gif)
![](file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
Mobilitas sosial - mobilitas sosial secara vertikal
khususnya ke atas banyak bermunculan cendikiawan baru yang dimana para
cendikiawan ini mendapat sebuah kelas khusus didalam kehidupan masyarakatnya.
Dalam masyarakat
tidak mungkin jika tidak ada stratifikasi sosial. Hal ini karena stratifikasi
merupakan hal yang akan selalu ada dan merupakan hal yang umum dan tetap dalam
kalangan masyarakat yang teratur. Tanpa adanya stratifikasi, maka setiap orang
akan menganggap dirinya paling tinggi yang kemudian akan mengakibatkan banyak
masalah sosial,