- Back to Home »
- Articles »
- Our world is the funniest, isn't it ? part 1
Posted by : Unknown
Tuesday, January 28, 2014
Our world is the
funniest, isn't it ?
Shoot . . .
"foul in, one free
throw!", pintah wasit pada petugas meja pertandingan bola basket kala itu.
Malam
itu adalah pertandingan final antara dua SMA terkuat yang ada di Banyuwangi.
Waktu pertandingan menyisakan 30 detik di kuarter empat. Salah satu pemain dari
SMA y membuat sebuah pelanggaran bodoh yang membuat timnya tertinggal satu
poin. Skor sementara adalah 86-87 untuk kemenangan SMA x. Kejar mengejar memang
terus terjadi sejak awal kuarter ketiga. Namun, saat - saat sekaranglah yang
paling krusial. Pelanggaran bodoh
tersebut harusnya tak perlu dilakukan. Hal itu hanya membuat SMA y makin
tertinggal saja. Terbukti satu lemparan bebas yang diberikan oleh wasit kepada
SMA x berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh kapten mereka, Yohanes. Papan skor
berubah menjadi 86-88.
"Defend
. . . Defend . . . Defend . . . ", sorak sorai pendukung SMA x. Dukungan
terus diberikan oleh suporter SMA x. Tak hanya teriakan, tabuhan drum ditambah
dengan tarian - tarian seksi dari tim cheers membuat dukungan untuk SMA x
menjadi lebih sempurna. Pertanyaannya, apa yang terjadi dengan SMA y ? Mengapa
tidak ada satupun yang berteriak - teriak untuk mendukung mereka ?
Ya, jawabannya sangat mudah,
MENYERAH.
Pendukung SMA y sudah menyerah.
Melihat waktu hanya menyisakan delapan detik dan SMA y tertinggal dua poin.
Bagi mereka, sudah tidak ada harapan lagi untuk menang. Jadi, untuk apa
berteriak - teriak. Rasanya, seluruh stadion sepenuhnya dikuasai oleh SMA
x. SMA y gagal membawa kembali favor menjadi milik mereka. Akankah
semuanya berakhir begitu saja ?
*
Mungkin
selama ini kita berpikir bahwa harapan itu gak ada. Orang yang selalu berharap
hanyalah orang yang sudah berputus asa. Sah saja. Tapi itu cuman berlaku buat
mereka yang nggak berusaha sama sekali. Bagi mereka yang berusaha keras,
harapan itu pasti ada. Walaupun gak selalu apa yang manusia harapkan menjadi
kenyataan, seenggaknya dengan ada harapan mereka masih bisa bertahan pada mimpi
yang ingin mereka raih. Hanya mereka yang menaruh kepercayaan tinggi pada kemampuan merekalah yang berhasil meraih
harapan mereka. Tuhan selalu mengerti apa yang manusia butuhkan. Tuhan selalu
mengerti seberapa besar usaha yang dilakukan oleh hamba-Nya. Oleh karena itu,
loe gak perlu patah semangat, gak ada harapan atau putus asa. Satu hal yang
perlu loe lakuin adalah bertahan pada harapan itu dan terus berusaha sampai loe
ngeraihnya.
Gak ada usaha yang sia - sia. Percaya deh, semua yang loe
lakuin pasti ada hasilnya. Loe mungkin gak bisa tau sekarang, loe mungkin gak
bakal menang sekarang tapi gue yakin suatu saat nanti loe pasti bisa
ngeraihnya. Manusia gak akan pernah bisa
pemenang sebelum mereka ngerasain kalah terlebih dahulu. Saat loe belajar jalan,
loe pasti udah jatuh berkali - kali. Saat loe belajar makan sendiri, pasti loe
udah numpahin makanan berkali - kali. Saat loe, belajar main gitar, loe harus
ngerelain kulit jari - jari loe ngelupas dan saat loe belajar masukin bola
basket kedalem keranjang, loe pasti berkali - kali gagal kan ?
Tapi liat loe sekarang, hasil kerja keras loe tercapai
bukan? Buktinya, loe gak pernah jatuh lagi waktu jalan (kecuali kesandung), loe
gak pernah jatuhin makanan lagi waktu loe makan sendiri (kecuali kesenggol),
loe gak akan ngalamin yang namanya kulit jari ngelupas waktu main gitar
(kecuali senarnya tajem) dan loe bisa dengan mudah masukin bola basket ke
keranjang (asal deket). Haha. Bercanda men.
Tapi semuanya emang bener. Intinya, kerja keras yang loe lakuin pasti
akan membuahkan hasil dan selama loe hidup dan terus berusaha, maka harapan itu
MASIH ADA.
*
Saat menyaksikan pertandingan final antara SMA x dan SMA y,
gue mulai berpikir tentang harapan SMA y.
"masih adakah harapan bagi SMA y untuk menang?"
"priiit . . . time out untuk SMA y" Pelatih dari SMA y meminta time out kepada
wasit
Dalam situasi yang sangat menegangkan saat itu, ditambah
tidak ada dukungan yang mengalir untuk mereka, rasanya harapan itu memang sudah
tidak ada. Bukan hanya penonton yang mulai putus asa, para pemain juga mulai tertunduk
lesu. Gue coba ngeliat papan waktu dan hanya nyisain delapan detik. Saat gue
coba ngebalikin badan buat ngeliat pertandingan lagi, tiba - tiba mata gue
tertuju pada salah seorang pemain nomor punggung sebelas yang tiba - tiba berhenti berlari dan
berteriak kepada rekan setimnya.
"Apa cuman ini
yang bisa kita lakukan ? Apakah waktu delapan detik bagi kalian adalah hal yang
mustahil untuk membalikkan keadaan ? Apa kita akan berakhir seperti ini ?
inikah yang kalian sebut sebagai mental ksatria ? Ksatria yang kabur dari medan
perang ? Apa kalian sudah merasa mimpi kita berakhir disini ? Tetap tegakkan
kepala kalian. Pertandingan masih belum berakhir. Sebelum bel tanda
pertandingan berakhir dibunyikan, itu tandanya kita masih memiliki harapan.
Kalaupun kita kalah, maka kita akan kalah dengan terhormat, kita akan kalah
dengan jiwa ksatria yang tidak pernah menyerah hingga titik darah penghabisan.
Ini bukan hanya harapan kita. Ini juga harapan mereka semua, mereka semua yang
rela meluangkan waktu mereka untuk hadir disini dan mendukung kita. Kita hanya
perlu membuat mereka berpikir bahwa kedatangan mereka tidak sia - sia. Kita akan hibur mereka sampai akhir
pertandingan. Ayo teman - teman, mari kita raih impian dan harapan SMANSA ! One Two Three KSATRIA!
Time out habis, kedua tim segera kembali ke lapangan.
Kalian tau, kekuatan harapan memang luar biasa. Tak lama
setelah time out berakhir, suasana seluruh lapangan menjadi milik SMA y.
Tampaknya, sang pemain nomor sebelas itu berhasil mengembalikan favor pada SMA y.
Penguasaan bola masih milik SMA y. Point guard mereka
membawa bola dengan cepat menuju daera pertahanan SMA x. Tangannya, menunjukkan
angka empat (dalam basket itu disebut pattern. Pattern biasanya dilambangkan
dengan angka, huruf atau simbol lain tergantung dari tim). Pemain nomor dua belas melakukan screen
kanan. Point guard berhasil lolos dari penjagaan. Sementara itu pemain nomor
sepuluh melakukan overload dari sisi kanan ke kiri untuk bersiap melakukan
shoot. Pemain nomor sebelas bersiap mendapat passing dari point guard untuk
selanjutnya diteruskan pada pemain nomor sepuluh. Saat bola dipassing pada
pemain nomor sebelas, saat itu juga pemain nomor dua belas yang melakukan
screen segera berputar kedalam. Saat ini pemain nomor sebelas memiliki tiga
opsi antara melakukan passing pada pemain nomor sepuluh , passing kedalam pada
pemain nomor dua belas atau melakukan shoot. Pemain nomor sebelas memilih untuk
melakukan shoot. Pemain lawan melompat untuk melakukan block. Wushh, ternyata
sebuah tipuan. Pemain nomor sebelas tidak jadi melakukan shoot dan masuk
kedalam untuk melakukan drive dan memancing pemain yang menjaga nomor sepuluh
untuk ikut menjaga dirinya. Waktu tinggal tiga detik lagi. Bola harus segera
dimasukkan. Hanya tembakan tiga angka yang bisa membuat mereka menang. Pemain
nomor sebelas sadar dia bukanlah seorang shooter, itu sebabnya ia berusaha
menipu pemain yang menjaganya sekaligus membuat penjaga pemain nomor sepuluh
menjaga dirinya agar pemain nomor sepuluh bisa dengan leluasa melakukan
tembakan tiga angka. Saat sang pemain nomor sebelas akan melakukan layup, tiba
- tiba ia berputar arah dan memberikan bola pada pemain nomor sepuluh. Pemain
nomor sepuluh yang tak terkawal dengan indah melakukan shoot dan
tiga . . .
dua . . .
satu . . .
crook, three point shoot. Bola masuk ke keranjang. Tambahan
tiga angka untuk SMA y yang artinya membuat mereka menang dengan skor 89-88.